Bogor (ANTARA News) - Direktur Klinik Tanaman Institut Pertanian Bogor Dr Suryo Wiyono menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya melayani masyarakat dalam mendiagnosa penyakit serta memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian.
"Departemen Klinik Tanaman IPB berperan aktif menganalisa dan mendiagnosa penyakit tanaman serta melayani masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian. Khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang sangat ekstrem," katanya melalui keterangan tertulis Humas IPB di Bogor, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa Departemen Klinik Tanaman IPB berdiri pada tahun 1979, dan hingga sekarang, terus melakukan penelitian dan kajian terhadap bidang pertanian, yang terkait tanaman.
Mengenai kiat-kiat menghadapi pengaruh datangnya musim hujan yang cenderung bercurah tinggi di Bogor, dalam sebuah acara dialog radio, Suryo Wiyono menyebutkan bahwa ada tiga jenis hama utama tanaman padi, yaitu penggerek batang, wereng coklat dan kresek.
Sedangkan pada sayuran, penyakit yang menyerang cenderung berjenis virus. Contohnya virus yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu virus daun kuning, di mana tanaman jadi menguning tapi tampak segar dan kemudian cenderung membusuk.
Sementara pada buah-buahan, penyakit yang menyerang kebanyakan berjenis cendawan. Contohnya, penyakit pada pepaya yang menyebabkan tanaman membusuk.
Menurut dia, tanaman juga mahluk hidup, sehingga membutuhkan perlakuan sebagaimana manusia.
"Bila ketahanan atau imunnya kuat, maka tanaman pun menjadi kuat. Demikian pula apabila kesehatan lingkungannya dijaga atau dipelihara dengan baik, maka tanaman pun menjadi baik dan sehat," katanya.
Ketika ditanya mengenai penanganan penyakit pada tanaman talas yang mengakibatkan pembusukan, ia menjelaskan bahwa untuk mengatasi penyakit tersebut perlu pelancaran drainase, dan menanam talas secara selang seling (rotasi tanaman).
"Jangan terus-terusan ditanam talas. Pupuk kandangnya jangan menggunakan yang baru, tetapi harus yang sudah matang atau sudah disimpan berhari-hari," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa antisipasi hama penyakit janganlah selalu mengandalkan pupuk kimia yang tidak hanya dapat merugikan tanaman itu sendiri, tetapi juga dapat merusak lingkungan dan juga merugikan kesehatan manusia.
"Petani harus membiasakan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan," katanya.
Ia memberi contoh penanganan tanaman padi yaitu dengan mencacah jerami yang sudah dipanen, lalu disebarkan kembali pada lahan tanaman sebagai imunitas.
"Jadi, gunakanlah prinsip `sehat tanaman sehat lingkungan`," katanya.
Klinik Tanaman IPB, katanya, menerapkan prinsip itu yang merupakan pengendalian penyakit untuk menyehatkan tanaman, dan juga menyehatkan lingkungan.
0 comments:
Posting Komentar