Minggu, 18 September 2011

Bank Sampah Hasilkan 9 Juta Per Bulan

Kepala daerah diminta berperan aktif mensukseskan program Bank Sampah. Program tersebut adalah salah satu program pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang kian meningkat tiap tahun. Pemerintah menargetkan penurunan volume sampah sebesar tujuh (7) persen tiap tahun.

“Hal tersebut adalah sangat penting. Mengingat target kebijakan nasional Kementerian Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah adalah mengurangi jumlah timbunan sampah dan mengolah sampah sebesar tujuh persen per tahun,” kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bank Sampah di Hotel Plaza, Yogjakarta, kemarin (12/09).

Dilanjutkan Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) itu, Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan pemilahan dalam upaya pembatasan sampah yang merupakan bagian penting dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat dengan pola insentif. Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah.


Melalui bank sampah, akhirnya ditemukan satu solusi inovatif untuk membiasakan masyarakat memilah sampah. Dengan menyamakan sampah serupa uang atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan anak-anak. Akhirnya masyarakat terdidik untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga mereka mau memilah sampah yang pada gilirannya akan membatasi timbulan sampah. Dengan mengembangkan Bank Sampah menumbuhkan perekonomian kerakyatan.

Sebagai ilustrasi, perputaran nilai ekonomi terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan khususnya bagi rumah tangga yang dihasilkan dari pengembangan “Dalam sebuah bank sampah perputaran nilai ekonomi berkisar sebesar 750 ribu sampai dengan 1 juta rupiah per bulan. Maka dalam 1 tahun dapat dihasilkan nilai sebesar 9 juta rupiah.”

Target Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sampai dengan tahun 2014 akan membantu daerah mengembangkan Bank sampah di 250 kota di Indonesia dengan jumlah bank sampah sebanyak 25 bank sampah setiap kotanya. “Dengan demikian maka akan diperoleh nilai Perputaran Nilai Ekonomi dari Bank Sampah sebesar 50,6 Milyar rupiah per tahun, penyerapan tenaga kerja kurang lebih sebanyak 50 ribu tenaga kerja, seorang ibu rumah tangga dapat mempunyai penghasilan tambahan sampai dengan 350 ribu rupiah per bulan. Petugas Bank Sampah dapat memperoleh penghasilan tambahan antara 100 ribu sampai dengan 400 ribu rupiah per bulan serta dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam Rakernis Bank Sampah ini, sejumlah kepala daerah tampak hadir serta melakukan MoU dengan KLH tentang Bank Sampah. Sebut saja diantaranya yakni Gubernur DIY Sultan Hamengkubowono X yang diwakili sekretaris daerah, Walikota Tangerang Wahidin Halim, Walikota Yogjakarta Haryadi Suyuti, Walikota Batam Ahmad Dahlan, Walikota Bandar Lampung Herman HN, Walikota Bogor Diani Budiarto, Walikota Palembang Eddy Santana Putra, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

KLH menggandeng serta bekerjasama bersama mitra kerja KLH. Seperti dengan berkordinasi bersama dengan Kementerian BUMN serta perusahaan-perusahaan Negara dalam Program Kemitraan Bina Lingkungan. Seperti PT Perusahaan Gas Negara, PT Garuda Indonesia, dan PT Mittran Grup.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah R Sudirman mengatakan, "Rakernis Bank Sampah ini merupakan kali pertama dilaksanakan. Dalam Rakernis Bank Sampah ini, akan dibahas sejumlah persoalan. Seperti visi, misi, tujuan dan program kerja Bank Sampah serta Gerakan 3R (Reduce, Reuse, dan Recyle) di Indonesia". Selain itu, juga akan dirumuskan standar minimal pelaksanaan Bank Sampah dan Gerakan 3R.

Dikatakan, "rakernis ini harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif untuk mengelola sampah sedekat mungkin dari sumbernya. Dengan mulai memilah sampah, membatasi timbunan sampah. Sehinga pengelolan sampah yang berwawasan lingkungan hidup menjadi budaya baru di Indonesia,” katanya.

Saat ini, sejumlah daerah sudah memiliki Bank Sampah. Seperti di Padang, di Pacitan, dan di Yogjakarta. “Dalam waktu tidak lama lagi sejumlah daerah akan menyusul memiliki Bank Sampah,”.


Sumber : Tim Staf Khusus Menteri KLH

0 comments:

Posting Komentar