Sabtu, 30 April 2011

TFGV (Trees for Green Village)

Acaranya menyenangkan, asyik dan lucu!, pesan yang di dapat, kita harus memisahkan sampah organisasi” kesan penuh semangat dari salah seorang peserta putra yang berasal dari SD Pasarean 2, Sekar namanya. Serentak para panitia dan peserta yang lain tertawa karena komentar Sekar. Maksud dari hati adalah memisahkan sampah organik dengan anorganik,tapi karena yang namanya anak kecil SD kelas V masih polos, mungkin asing dengan kata organik dan anorganik, jatuhnya malah organisasi.


TFGV atau Trees for Green Village merupakan acara yang dikemas apik oleh himpro REESA (Resources Environmental Economic Student Associaton) yang bekerja sama dengan LK Karemata (Keluarga Ekonomi dan Manajemen Pencinta Alam) dimana acara tersebut terdiri dari 3 rangkaian inti, yaitu dongeng edukatif, sembako murah, dan penanaman pohon. Acara yang diketuai oleh Anggi Presti Pradina tersebut merupakan konstribusi nyata bahwa kesinergian bisa tercipta di antara banyaknya program kerja yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB melalui kerjasama antara himpro REESA dengan LK Karemata. Adapun acara tersebut sebagai bentuk pengabdian untuk memperingati hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April.


Acara tersebut berlangsung di Balai Desa Pasarean,Bogor pada tanggal 24 April 2011 selama 6 jam, mulai dari dongeng edukatif yang dibawakan oleh tim mahasiswa Komunikasi Pengembangan Masyarakat angkatan 44, hingga acara penanaman pohon di empat Sekolah dasar,yaitu SD Pasarean 1, SD Pasarean 2, MI Pasarean 1, dan MI Pasarean 2. Sasaran peserta dari dongeng edukatif dan penanaman pohon adalah siswa-siswa Sekolah Dasar kelas 4 dan 5. Selain untuk memperingati Hari Bumi, TFGV juga turut serta dalam kepedulian sosial, yaitu dengan diadakannya sembako murah bagi para warga yang kurang mampu di daerah kecamatan Pasarean, Bogor. Antusiasme dari para peserta maupun warga membuat acara tersebut berjalan dengan cukup meriah. Sempat acara tersebut tertunda selama 30 menit karena hujan, ketika hendak beralih pada acara penanaman pohon ke empat sekolah tersebut. Untungnya, panitia tidak kekurangan ide untuk merencanakan rencana lain, pada akhirnya acara dialihkan ke penyuluhan mengenai lingkungan. Setelah hujan reda, acara penanaman pohon ke empat SD pun dilanjutkan. Semangat anak-anak pun membuat suasana semakin meriah,bagaimana tidak, mereka berani berkotor-kotoran dan tidak takut bau akan kotoran sapi yang digunakan sebagai pupuk.


Acara tersebut berakhir pada pukul 13.30, baik dari peserta maupun panitia tersenyum bahagia karena acara tersebut memuaskan, meskipun ada beberapa kendala baik dari internal maupun eksternal. Acara tersebut mendapat sambutan baik dari berbagai pihak, mulai dari para peserta, warga, sponshor yang ikut serta membantu memperlancar dalam bidang dana maupun sarana, dan para donatur

0 comments:

Posting Komentar